Pertemanan kami diawali dengan terdamparnya kami
yang sebagian besar tidak saling mengenal di sebuah kelas nan sunyi.. 20 orang, cukup aneh jika dikatakan terdampar.
Yaah, benar tidak benar disinilah kami temukan orang yang pandai besi lulusan ipb (institut pandai besi):)
5 oktober 2009,
adalah hari tak terlupakan bagi kami :( Karna di hari itulah kami yang bernasip
sama terdampar bersama bersama-sama. Sebut saja, namaku kudo, aku hanya
mengenal beberapa dari mereka awalnya. Di mulai dari teman smpku, hingga teman
smaku sebelum aku sampai di kelas akselerasi ini. Kelas ini terbuat dari bahan
dasar kayu,batu bata, dan mungkin juga berkat si pandai besi, kelas ini
terbangun dari tidurnya.:D
Hari
pertama, aku terlambat datang pastinya karna suatu hal yang aku lupa penyebabnya.
Namun itu tak masalah bagi doraemon karna ia punya kantong ajaib sehingga kita
tak perlu khawatir dan sibuk seperti shinchan, tak perlu mengharap kedatangan
pahlawan bertopeng karna mungkin ini tidak ada hubungannya. Akibat ulahku ini,
aku terpaksa duduk paling belakang sambil pura-pura ketakutan agar terlihat keren.B-) Lalu datanglah makhluk berspesies
fransiska. Yah, ternyata ada yang lebih terlambat dariku, dialah fransiska
timun busuk. Pagi itu kami melaksanakan upacara bendera sebagai murid yang
taat, rajin menabung, rajin makan, dan lain-lain sebagai tanda bahwa kami
mengabdi dan cinta endonesia.
Selesai
upacara 5 oktober 2009, kami menaiki tangga ukuran berat, mulai dari mg hingga
ton dan sampailah kami di kelas itu. Kami duduk di kursi yang bukan milik kami
namun harus diduduki itu, lalu walikelaspun datang dan meminta kami duduk
dengan 3 perangkat meja-kursi digabungkan. Alangkah girangnya hati kami karna
tidak sendiri lagi. <3 Menakutkan bagiku melihat orang disebelahku, wajahnya horor
dan sedikit tak berekspresi, disebelahnya ada teman seperjuangan, trisuciati
syahwardini yang kini sudah memiliki suami yang mempunyai kembaran sekitar 26
ditambah 5 orang kembaran lagi. Di depanku terdapat seorang teman
seperjuanganku saat smp yang sempat berpisah namun kini bertemu lagi di sma,
dialah gede indra ludy wirata. di sebelahnya, ada sari yunita yang belum
kukenal sama sekali, begitu juga anindita puspita wardani yang duduk tepat di
sebelah sari, aku belum mengenalnya sama sekali. Di depannya ada dua sejoli,
dialah yohanes ridora gusnanda teman seperjuanganku, dan liga hendrono
yangbelum ku kenal. Di depan lagi ada rina ovie denada dan anisa putri zakirah
yang sering menyapa dan mengajakku bicara sebelum kami memasuki kelas ini.
Disebelahnya, ada putri arini oktasari, yang aku hanya mengenal orangnya namun
belum mengenal namanya. Di seberang sana, barisan paling depan ada nurul
nathira orang yang diperkenalkan oleh orang tua kami. ada benitiya, dan siti
aminah yang sedikit kukenal sebelumnya. Di belakang mereka aku melihat selvy
harianti teman seperjuanganku, irene darmawan dan lulu fanty caroline teman
matrikulasiku. Kurasa ingatanku tidak begitu buruk. Dibelakang lagi ada dhita
natasha yang sudah kukenal, rifda marwa ufaira dan m.rizky yang belum juga kukenal.
Aku sedikit takut melihat wajah-wajah orang tanpa dosa ini. Mereka masih begitu
suci namun bukan trisuciati. Lalu aku mencoba memberanikan diri untuk
berkenalan dengan orang yang duduk tepat di sebelahku. Dia berkata bahwa
namanya fransiska. Bagaimana bisa aku percaya bahwa itu namanya? Bisa saja ia
berbohong, karna ia berbicara tanpa ekspresi dan sedikit menakutkan, namun hari
masih siang, sehingga nobita tak perlu ditemani doraemon untuk bepergian.:D
Detik
berganti detik, menit berganti menit, jam berganti jam, hari demi hari
berganti, hingga tibalah saatnya kita berpisah. Namun itu pemikiran pendek,
tidak secepat itu pikirku. Mungkin sedikit membosankan, tapi tolong jangan
lakukan itu demi cinta. Biarkan cinta kita tumbuh harum mewangi. Setelah tahun
berganti, doraemon angkat tangan untuk kembali ke tahun sebelumnya. Namun,
nama-nama kami telah berganti seperti musim semi yang berganti menjadi musim
gugur. Mengharap salju turun dari langit, kami terus bersama untuk 2 tahun. Biarkan
dunia menjadi saksinya.menjadi siksa dan saksi kami ber-20. walau langit begitu
gelap saat dirinya datang, ia belum tidur dan masih dalam keadaan sadar. Tahun
yang berganti bisa saja membuat nama kami berganti, muka berganti, tapii wajah
dan rasa cinta ini tak pernah tergantikanni. Walaupun membran timpani berdiam
diri di telinga, tapi apa daya pupil tidak bisa mendengar kata hati koklea.:D